Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. 
Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka
 yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat  sebelum mereka, sedang 
mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang
 mata. (QS. 19:74)
Kembali saya mengutarakan ayat ini demi mengungkap apa yang sebenarnya 
belum dapat terungkap secara jelas. Yang saya maksudkan disini adalah 
mahjluk zaman dulu yang telah memiliki teknologi super canggih. Namun 
karena keberadaan kita sat ini yang serba terbatas atau terbentur pada 
suatu sisi yang menutup kita, maka keberadaan mereka ini tak lebih hanya
 sebagai “mahluk yang terlupakan”. Dan mahkluk ini memilki klebihan 
peralatan rumah tangga yang lebih bagus dibanding insan pada saat ini.. 
Adapun dulu mereka telah ALLAAH binasakan karena telah membuat kerusakan
 dibumu dengan berperang antar sesamanya dengan menggunakan tekhnologi 
tersebut, sehingga musnahlah juga mahkluk mahkluk purba diakibatkan 
pertempuran itu. Hal ini dapat dilihat dari surat berikut ini :

 
Ingatlah ketika RABB Mu berKalam kepada para Malaikat: “Sesungguhnya AKU
 hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: 
“Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan
 membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami 
senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU?” 
KalamNYA: “Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak Kamu ketahui.” (QS
 al Baqarah : 30)
Ayat tersebut diatas adalah dialog ALLAAH dengan para Malaikat ketika DIA hendak menciptakan Nabi Adam. 
Khalifah berarti yang menggantikan, maka berarti Nabi Adam menggantikan 
mahkluk yang sebelumnya, yang telah merusak bumi ini dengan kerusakan 
yang besar berat dan membahayakan. Peperangan antar kelompok dengan 
menggunakan tekhnologi tersebut membuat bumi ini rusaka ketika itu, dari
 yang sebelumnya, mereka telah berhasil membangun peradaban tekhnologi 
yang tinggi di bumi ini pula, Nash menjelaskan :
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan 
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang 
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) 
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari 
apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka 
Rasul-Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH 
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah 
yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Hal ini terlihat dari sisa sisa penambangan nuklir zaman dahulu kala. 
Yakni yang dikenal orang sebagai Reaktor Nuklir Berusia 2 Milyar Tahun 
di Oklo, Republik Gabon.( 
http://www.spacedaily.com/news/early-earth-04n.html)
Tahun 1972,   sebuah perusahaan (perancis) yang mereka mengimpor biji 
mineral uranium dari oklo, republik gabon untuk diolah. Ternyata mereka 
sangat terkejut dengan fakta penemuan di lokasi tersebut, karena biji 
uranium impor tersebut ternyata dulu kala sudah pernah diolah dan 
dimanfaatkan sebelumnya serta yang uraniumnya dengan limbah reaktor 
nuklirnya hampir sama. Penemuan ini sangat memikat para ilmuwan yang 
datang ke situ untuk suatu penelitian, dari hasil riset yang mereka 
lakukan menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada 
masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium yang
 terdapat di enam wilayah, diduga dari proyek tersebut dapat dihasilkan 
tenaga sebesar 100 ribu watt suatu hasil yang sangat mengejutkan 
bukan???
http://en.wikipedia.org/wiki/Natural_nuclear_fission_reactor
Keberadaan sisa tambang reaktor nuklir tersebut sangat terpelihara 
dengan baik, dengan system lay-out yang sangat cerdas, dan telah 
beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Beberapa hal yang membuat 
mereka lebih tercengang lagi bahwasanya limbah penambangan reaktor 
nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas atau merembes keluar di 
dalam areal yang kira kira berjarak 40 meter dari sekitar pertambangan. 
Itu semua menjadi bukti bahwasanya peradaban zaman prasejarah sudah tahu
 cara memanfaatkan topografi alami untuk mengalokasikan limbah nuklir 
secara aman hingga tak merusak lingkungan.
Bila kita tinjau secara lebih rinci bahwasanya  hipotesis dan teori 
mengenai Atlantis, pra-sejarah,diluvian  dan kedatangan para penjahat 
alien (ya’juj ma’juj/orang atlantis) secara berbondong bondong 
menginvasi bumi kita nanti. Barbara Marciniak, dan William Bramley telah
 mendukung teori-teori penting lainnya yang berusaha untuk menjelaskan 
adanya kejahatan kaum atlantis (jin dari kelompok ya’juj ma’juj). Dalam 
kasus ini, penyerbu asing atau alien disebut juga sebagai“Serpent 
People” atau “Brotherhood of the Snake.”  Dalam Fragmen Apocalyptic 
Clement, kita membaca: Tapi meskipun ini adalah gelar mereka, itu tidak 
boleh diambil bahwa mereka memiliki kemiripan fisik ular. Penjelasan 
lebih lengkap tentang hal ini akan diberikan nanti, menurut teori-teori 
yang paling koheren pengunjung biasanya digambarkan sebagai orang yang 
moralitasnya meragukan  tetapi memiliki mental yang besar dan daya 
teknis. Diyakini dulu bahwa mereka bermarkas di Atlantis, gambaran 
barbarian yang cerdas dapat kita dapati sebagai berikut:
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia 
telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan 
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka 
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu 
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami 
memberikan suatu pembayaran kepadaMu (QS 18:93-94)
Mereka “Homo Atlantis.” Tersebut ditengarai adalah kelompok Cro-Magnon, 
Engis, Homo Erectus atau Neanderthal. Atau bahkan juga sudah ada ras 
lain yang belum teridentifikasi hingga saat ini bahkan mereka terdiri 
dari hasil keturunan rekayasa genetic atau perkawinan silang, tetapi 
mengingat data yang ada, tidak diragukan lagi bahwasanya kita perlu tahu
 akan kebenaran sejarah tentang bumi dan nenek moyang kita dahulu 
kala.Rekayasa genetis atau persilangan kawin ini pernah dialami oleh 
Sulaiman yang memperistri ratu bilqis yang menurut ‘Ulama yang lebih 
mendekati benar adalah keturunan jin.Perjanjian lama juga mencatat 
pernah terjadi persilangan kawin antara orang langit dengan orang bumi 
dalam al-kitab kejadian 6:2-4.
Tampaknya menunjukkan juga kearah lain bahwa baik ras Neanderthal dan 
Cro-Magnon adalah hasil rekayasa genetik atau bahkan korban 
hibridisasi,hal ini biasa dilakukan terhadap para budak atau anjing 
penjaga yang sengaja dikebiri untuk saat ini. Tampaknya juga mereka 
adalah kelompok “Serpent Master,” kelahiran pertama ini keturunan 
akhirnya mulai jengkel terhadap mereka dikenakan diperhamba. Hal ini 
senada dengan kisah bagaimana Nabi ulaiman SAW menjadikan para jin 
menjadi budak baginya. Mereka kualitas kecerdasan tinggi, tetapi 
memiliki sebuah dimensi moral dan spiritual sangat sangat rendah, di 
luar bumi mereka majikan tapi bagi Sulaiman mereka adalah budak, jumlah 
mereka sangat banyak.
Maka tatkala KAMI telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang 
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan 
tongkatnya. Maka tatkala Ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa 
kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan 
tetap dalam siksa yang menghinakan.(QS 34:14)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung 
lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).(QS 27:17)
Dan KAMI telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan 
syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan 
pekerjaan selain daripada itu, dan adalah KAMI memelihara mereka itu,(QS
 21:82)
dan (KAMI tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam(QS 38:37)
dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.(QS 38:38)
…yaitu gog dan magog,  dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan 
jumlah mereka sama banyaknya dengan pasir dilautan (wahyu 20:8)
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
”Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU
 mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun 
untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. 
Lalu ALLAAH  keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari 
tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau 
Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. 
Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut 
mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu 
terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga 
kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus 
dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap 
(berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang 
menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa 
menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. 
Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi  Isa dan para sahabatnya, 
maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh 
bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap 
(berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya
 seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan 
di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang 
tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga
 menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah 
buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
Ada tertulis bahwa “anak-anak ular/ya’juj ma’juj” tidak akan mengakui 
keunggulan tuan-tuan mereka, karena mereka tidak memiliki sifat-sifat 
mulia. Akhirnya, setelah jangka waktu yang tidak ditentukan, mayoritas 
“anak-anak dari ular” itu membangkang terhadap tuan mereka yang 
dulu,mereka keluar meninggalkan (Atlantis) dan mengosongkan benua 
Appalachia, kemudian dikenal sebagai Lemuria, di mana hari ini adalah 
Samudera Pasifik. Di sini mereka membangun peradaban yang berkembang di 
mana mereka juga mempraktikkan ilmu-ilmu yang tinggi yang mereka dapati 
selama di tempat mereka diperbudak dulu.
Lemuria berasal dari kata Mu atau Mu-devi yang berarti “Tanah 
Leluhur/ibu pertiwi” atau Mu-Devi adalah ibu dewi Hindu. Shiva .Shiva 
adalah rekan nya dan adalah “Bapa Besar” bagi mereka, Silappadikaran, 
menggambarkan benua yang hilang di Pasifik dan Samudra Hindia, panggilan
 Kumai Nadu atau Kumari Kandam berarti juga “Tanah Naga Dewa Ular.” 
Gagasan benua yang hilang di bawah Samudera Pasifik tampaknya sepertinya
 tidak masuk akal. Tapi ada banyak cerita dan buku-buku yang referensi 
tempat seperti itu.
Bank Claude Mayo dari US Navy menunjukkan bahwa ada “sebuah benua 
tenggelam, dengan pegunungan, sungai kursus dan dataran tinggi pada 
kedalaman rata-rata satu kilometer membentang dari Hawaii ke Kepulauan 
Barin, sebelah timur pantai Jepang.”  James Churchward menulis lima buku
 tentang benua yang hilang Mu (juga disebut Lemuria). Bahkan ada 
kelompok yang disebut “The Lemurian Fellowship” yang terletak di Ramona,
 California, yang telah menerbitkan konsep peta benua yang hilang. Al 
Qur’an pun menyebut kisah orang-orang kuat dan cerdas terdahulu yang 
baik fosil belulang mereka atau sisa bangunan mereka masih dapat kita 
jumpai.mereka adalah orang-orang yang telah diazab ALLAAH sebagai 
berikut:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan 
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum 
mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka(QS 30:9)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu 
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah 
orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih 
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka apa yang mereka usahakan 
itu tidak dapat menolong mereka.(QS 40:82)
Maka masing-masing (mereka itu) KAMI siksa disebabkan dosanya, maka di 
antara mereka ada yang KAMI timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di
 antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di 
antara mereka ada yang KAMI benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka
 ada yang KAMI tenggelamkan, dan 
ALLAAH sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri                     (QS 29:40)
Anda bisa membaca beberapa buku ini yang menjelaskan beberapa pendapat 
menurut sains bahwasanya telah pernah terjadi peneggelaman atau 
pembenaman daratan menjadi terperosok kedalam bumi atau dasar 
lautan,buku buku tersebut adalah:
1.   The Lost Continent of Mu, 1926
2.   The Children of Mu, 1931
3.   The Sacred Symbols of Mu, 1933
4.   Cosmic Forces of Mu, in two parts (1934-1935); and Books of the Golden Age, 1997. Cosmic Forces of Mu,
5.   Phylos the Tibetan, 1952, A Dweller On Two Planets, Borden Pub. Phylos Tibet, 1952,
6.   Note that Edgar Cayce, America’s most accurate and best-documented 
psychic, had something to say about extraterrestrial beings.   As T. Kay
 writes in his book, When The Comet Runs, [1997, Hampton Roads Pub. 
Sebagai T. Kay menulis dalam bukunya, When The Comet Runs, [1997, 
Hampton Roads Pub. Co., Charlottesville, VA., p. Co, Charlottesville, 
VA., Hal 146-147.] 146-147.]
Saya sendiri benar-benar berpikir bahwa akibat dari kehancuran bangsa 
Lemuria ini adalah diakibatkan oleh ledakan gas bawah tanah penuh kamar 
yang berakibat pada tenggelamnya Mu,beberapa yang paling mengherankan 
adalah ditemukannya  reruntuhan megalitik, dalam dan keluar dari air 
dinding batu raksasa, jalan-jalan, platform, tiang, 10 sampai 30 ton 
blok (ilustrasi & deskripsi dalam Yohanes MacMillan Brown ’s “Riddle
 of the Pacific” dan buku-buku tentang Lemuria & Pasifik oleh David 
Hatcher Childress). Coba anda fikir siapakah yang membangun ini? Inilah 
kemampuan tehnologi yang telah dimiliki oleh budak-budak Sulaiman dari 
kalangan jin  Sebagaimana disebutkan oleh Al Qur’an :
Edgar cayce banyak menyadarkan orang untuk berbicara tentang 
ekstra-terrestrials, pada dua kesempatan.tentang masa Atlantis, ia 
berkata:” budi pekerti transportasi, budi pekerti Airships komunikasi 
melalui periode itu menyerupai seperti dijelaskan Yehezkiel dalam 
perjanjian lama “Pada tahun 1938 ketika mendiskusikan pengalaman 
orang-orang di wilayah yang diduduki Maya Amerika Tengah, Cayce juga 
menyebutkan perihal pemahaman orang-orang yang berkunjung dari dunia 
lain atau planet. ”
Menurut beberapa pemahaman bangsa Lemuria dulu, ada yang bilang mereka 
ada sejak 75000 SM hingga kurang lebih tahun 8000 SM. Dan yang kedua 
adalah bangsa Atlantis (ya’juj ma’juj) yang diperkirakan ada pada masa 
kurang lebih 20.000 SM, berdasarkan penghitungan Plato. Bahwa Atlantis 
ada kurang lebih 9000 tahun sebelum keberadaannya ( 9400 SM ).
Jadi mereka pernah hidup bersama dalam satu waktu. Intinya mereka adalah
 mahkluk ciptaan ALLAAH sebelum diciptakannya Nabi Adam sebagai Khalifah
 (pengganti dari yang sudah ada sebelumnya) di bumi (???)  hal ini dapat
 diketahui dengan jelas melalui ayat berikut ini:
Ingatlah ketika RABBmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya AKU
 hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: 
“Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
 membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami 
senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU “ (QS 
2:30)
Kemudian, posisi, Bangsa Lemuria ada yang berpendapat bertempat pada 
benua yang hilang yan berada di samudra Pasifik sebelah selatan, 
berdekatan dengan Amerika Selatan. Ada pula yang berpendapat bahwa 
keberadaan benua yang hilang tersebut berada di selatan India. Terbukti 
dengan adanya penemuan fosil di sekitar Madagaskar.
Benua ini digambarkan memiliki tujuh pegunungan yang berkumpul pada satu
 titik, yang diantara deretan gunung tersebut ada sebuah sungai yang 
mengalir di antara dua baris pegunungannya. Kedua peradaban itu 
diceritakan memiliki berbagai perbedaan yang sangat jauh, meski di lain 
sisi juga memiliki persamaan. Bangsa Lemuria diceritakan sebagai bangsa 
yang sangat maju dengan didukung oleh bagusnya pertanian mereka. Mereka 
juga mendasarkan kekuatan mereka dengan kekuatan spiritual dan 
supranatural. Ada yang berkata untuk berbicara mereka tak perlu 
mengeluarkan kata-kata, cukup dengan telepati. Mereka juga dikatakan 
dapat berubah wujud menjadi hal-hal imateri semacam cahaya untuk 
berpindah tempat.Al Qur’an telah menjelaskan kemampuan telepati mereka 
sebagai berikut:
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia 
telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan 
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka 
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu 
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami 
memberikan suatu pembayaran kepadaMu.” (QS 18:93-94)
Sedang bangsa Atlantis dikabarkan berada di antara Benua Amerika, Eropa 
dan juga Afrika. Meski ada pula yang berkata bahwa Atlantis itu saat ini
 adalah tempat kita tinggal ini, Indonesia !. Mana yang benar ? Nanti 
kita telusuri secara ilmiah.
Mengenai lemuria yang menghuni tempat diantara gunung-gunung 
tersebut,yang kerap di invasi oleh bangsa atlantis (ya’juj ma’juj) 
dijelaskan sebagai berikut Tentang ya’juj dan ma’juj ini telah 
dijelaskan beberapa ayat dan hadits tentangnya. Nash menjelaskan:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan 
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang 
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) 
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari 
apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka 
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH 
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah 
yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia 
telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan 
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka 
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu 
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami 
memberikan suatu pembayaran kepadaMu, supaya kamu membuat dinding antara
 kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh 
RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku 
dengan kekuatan (insan  dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding 
antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga 
apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, 
berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu 
sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga 
(yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka 
tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. 
Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka 
apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; 
dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)
Sesungguhnya ya’juj dan ma’juj adalah  sebuah bangsa besar yang akan 
membuat kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan ALLAAH 
SWT sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah 
mereka? Kata ya’juj dan ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam 
wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula
 asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus 
Lisanul-’Arab. ya’juj wa-ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api 
menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan.  Daripada itu 
maka mereka adalah dari golongan jin terdahulu yang juga tercipta dari 
api, yang mana mereka telah berhasil menguasai sains dengan sangat 
melampaui apa yang telah ditemukan insane zaman sekarang sekalipun. 
Keberadan orang tempo dulu yang memiliki kemampuan sains telah 
digambarkan oleh ALLAAH dengan sangat jelas sebagaimana berikut ini :
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah 
kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang 
samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat  sebelum mereka, sedang 
mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang
 mata. (QS. 19:74)
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka,  berapa banyak umat-umat 
sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka sendiri 
berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang 
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan RABB). Maka apakah mereka 
tidak mendengarkan (memperhatikan)? (QS. 32:26)
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat  sebelum mereka YANG 
mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka  
telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat 
tempat lari (dari kebinasaan)? (QS. 50:36)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu 
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka 
itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) 
bekas-bekas mereka di muka bumi, maka ALLAAH mengazab mereka disebabkan 
dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab
 ALLAAH. (QS. 40:21)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu 
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah 
orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih 
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan 
itu tidak dapat menolong mereka. (QS. 40:82)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan 
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang 
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) 
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari 
apa yang telah mereka makmurkan. 
Dan telah datang kepada mereka
 rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH 
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah 
yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga 
mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum 
mereka; ALLAAH telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang 
kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. 47:10)
Dengan menggunakan piring terbang atau ufo, ya;juj dan ma;juj akan turun
 dari galaksi luar menyerang bumi ini, dalilnya : dalam Al-Qur’an surat 
Al-Anbiya’ ayat 96-97:  Hingga apabila dibukakan (dinding) ya’juj dan 
ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. 
Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka 
tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): 
“Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, 
bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”
Alat transportasi piring terbang inilah yang pernah digunakan oleh 
Dzulqarnain dan juga oleh Nabi Sulaiman setelah para Jin membuatkan 
baginya kendaran yang dapat berjalan dengan cepatnya, dalilnya :
Dan KAMI (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu 
pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama
 dengan perjalanan sebulan (pula) dan KAMI alirkan cairan tembaga 
bagiNya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanNya (di 
bawah kekuasaannya) dengan izin RABB Nya. Dan siapa yang menyimpang di 
antara mereka dari perintah KAMI,  KAMI rasakan kepadanya azab neraka 
yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang 
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan 
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap 
(berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur 
(kepada ALLAAH). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima 
kasih. ( QS Saba’ :12-13)
Sesungguhnya tujuan utama ya’juj ma’juj adalah menguasai sumber air 
dibumi, yang dengan air itulah mereka akan membuat senjata pemusnah 
missal melalui penguraian oksigen-hidrogen. Dijelaskan sebagai berikut :
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut: ….
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU 
mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun 
untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. 
Lalu ALLAAH  keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari 
tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau 
Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika 
barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: 
“Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah 
Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi 
ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian 
sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada 
ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher 
mereka. 
Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam
 waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi
  Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat 
kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa 
‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan 
burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka
 dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian 
ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah,
 lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada 
bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu…” (HR. 
Muslim)
Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, 
disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya 
ya’juj dan ma’juj.
Berita tentang keluarnya ya’juj dan ma’juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya’juj dan ma’juj, dan mereka turun 
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah 
datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba 
terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, 
celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan 
kami adalah orang-orang yang dzalim.“
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
”Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj wa ma’juj merusak di muka bumi, 
kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan 
benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan 
keluarnya ya’juj wa ma’juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah 
ucapan ALLAAH SWT pada ayat ke-98:
”Ini adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku, DIA akan menjadikannya hancur luluh…..”
adalah juga yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’
 bab Qishah ya’juj dan ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyaLLAAHU 
‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda:
ALLAAH SWT berKalam kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: 
“LabbaikKA wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut 
panggilan-MUdengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-MU).” 
Kemudian ALLAAH SWT berKalam : “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” 
Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” ALLAAH berKalam:
 “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh 
sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang
 hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang 
seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab ALLAAH
 SWT yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu 
yang selamat dari kita itu, wahai RasuluLLAAH?” Rasulullah menjawab: 
“Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan 
dari ya’juj dan ma’juj seribu….” (HR. Al Bukhari dengan Fathul Bari, juz
 6 hal. 382).