Sabtu, 17 Desember 2011

Negara Tidak Bijak Hadapi Aksi Bakar Diri Sondang…

Dalam tulisan ini saya ingin menyumbangkan suatu tulisan untuk menyikapi pelaku bakar diri didepan istana negara, Sondang Hutagalung. yah.. bisa dibilang peringatan pada pemerintah dan untuk kita semua kita agar bisa dengan bijak, sigap, serius dan berfikir jauh untuk hal ini.

Jika aksi sondang memang karena ingin didengar, maka adalah satu pertanyaan besar bagi kita semua, seberat dan sepenting apa ”keinginan” Sondang untuk didengar atau seberapa tertutupkah ”telinga” mereka sehingga dia rela mengorbankan nyawanya hanya untuk mendapat perhatian dari pemerintah atau untuk DIDENGAR. Apakah sebegitu tidak pekanya pemerintah ataukah sebegitu kalut dan posesifnya Sondang dalam menghadapi masalah yang yang dia hadapi ??

Terus terang sampai detik ini saya tidak tau pasti apa motif sebenarnya dari aksi bakar diri ini, tapi buat saya, jika memang aksi bakar diri ini hanya untuk mendapat perhatian atas apa yang ingin dia sampaikan, maka sudah seharusnya para pemimpin negara ini bisa lebih lama lagi memandang cermin ketika mereka hendak merapikan diri dengan pakaian halus, parfum wangi, sepatu mengkilat, Dasi mulus dan mobil mewah saat hendak menuju kantornya yang dingin. Lalu sempatkan diri untuk bertanya dihadapan cermin.

Apakah aku wakil rakyat ??
Apa aku sudah cukup mendengar semua keluh rakyat yang mengangkatku pada posisi ini??

Entah ini hanya fikiran saya atau bukan, tapi yang jelas aksi bakar diri ini memang sedang ”marak” diberbagai negara, terutama timur tengah. Dan kita sudah lihat sendiri efeknya dari aksi-aksi tersebut, bahkan hingga revolusi terjadi disalah satu negara disana.

Buat saya pribadi, entah apakah karena saya tidak mengalami situasi seperti Sondang atau bukan. Sudah seharusnya, sebesar apapun masalah yang kita hadapi maka hadapilah dengan hati dan fikiran yang jernih untuk kebaikan dalam segala sisinya.

Namun Sondang telah tiada. Dia pergi dengan keyakinan yang di yakininya bahwa apa yang dia lakukan adalah benar. Dan semoga Tuhan memberikan tempat yang terbaik bagi Sondang dengan segala apa yang telah dia lakukan.

Dan himbauan saya adalah, mari kita berfikir jernih untuk masalah ini. Jangan sampai pemikiran kita akan aksi bakar diri ini ditunggangi oleh kepentingan tertentu yang malah akan menyimpang dari magsud dan tujuan sondang ketika memutuskan untuk melakukan itu. Jangan mudah terprovokasi, jangan terlalu emosi, adalah benar jika kita berfikir kadang memang sulit untuk mendapat perhatian para pemangku jabatan, namun kita juga sebaiknya berfikir dengan jernih, apa efek dari setiap sikap yang kita ambil atas sesuatu.

Yakinilah…

Berjuang untuk kebaikan seringkali memang membutuhkan pengorbanan besar, namun ada baiknya yakinkanlah terlebih dahulu dengan sebenar-benarnya bahwa apa yang kau perjuangkan adalah memang untuk kepentingan seluruh umat manusia, seluruh bangsamu, dan memang datang dari hati nurani terbaikmu untuk kebaikan bersama.. ya bersama!! Kita semua… kebaikan untuk semua.. bukan karena emosi, bukan karena putus asa, bukan hanya kota, bukan hanya agama, bukan hanya golongan, bukan hanya partai, bukan hanya satu.. tapi semua.

Seperti pada posting saya sebelumnya, di postingan sini , bahwa dinegara kita seringkali kita baru terbuka mata pada saat suatu kejadian sudah terjadi, ketika semua bisa dibilang sudah terlambat. Barulah saat itu muncul berbagai macam ”Pahlawan” dadakan, dan berbagai telunjuk yang menuding sana-sini. Untuk itu…

Mari kita hilangkan kebiasaan itu, mari saling mengingatkan akan sesuatu sebelum kejadian itu terjadi agar sesuatu kejadian yang buruk bisa kita cegah.

Kalimat saya untuk bangsa ini :

KURANGI BICARA, PERBANYAK MENDENGAR, PENUHI AKSI POSITIF DAN LIMPAHKAN DOA.

Karena kita adalah saudara…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer