Sabtu, 21 Juli 2012

Perjuangan Dari Seorang Bunda

Bunda Suti Herni
Gambar; Bunda Suti Herni

Tahun 2002 menjadi tahun yang sama sekali tidak pernah diduga oleh perempuan bernama Suti Herni. Pada tahun itulah, ia bercerai dengan orang yang telah menikahinya pada 1994 silam. Sejak itu, perempuan yang akrab dipanggil dengan sebutan Bunda Suti ini merawat sendiri ketiga buah hatinya yang saat itu masih kecil. Untuk bertahan hidup, Bunda Suti kerap melakoni berbagai pekerjaan serabutan mulai dari pelayan restoran, tukang cuci baju, tukang setrika, hingga pembantu rumah tangga.

Pada tahun 2008, Bunda Suti berkesempatan untuk menjadi guru di sebuah TK Islam di Kota Palembang. Namun tak lama, ia terpaksa harus berhenti dan bekerja di tempat lain. Ia pun kerap berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah yang lain sebelum akhirnya ia diterima di sebuah TK Islam bernama Asy-Syifa’ hingga sekarang.

Kondisi ekonomi memprihatinkan, melakoni berbagai pekerjaan serabutan, bahkan dengan kondisinya yang single parent, ternyata tidak menjadikan Bunda Suti lupa untuk memberikan kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya. Ia juga membagi kasih sayangnya kepada ratusan anak yatim di Kota Palembang. Sejak 2010 lalu, ia merintis sebuah komunitas yang concern pada kegiatan pengembangan diri anak-anak yatim. Komunitas tersebut bernama Komunitas Peduli Anak Yatim (KPAY).

Melalui KPAY, Bunda Suti mengajak teman-temannya untuk bekerja dalam misi sosial. Kepedulian untuk selalu berbagi dan menceriakan anak-anak yatim. Untuk mendapatkan sasarannya, yaitu para anak yatim, KPAY melakukan sistem jemput bola. Mereka akan menemui si calon anak binaan tersebut ke rumahnya dan berbicara secara langsung dengan orang tua mereka.

Saat ini, KPAY telah membina 200-an anak yatim di Kota Palembang. Bunda Suti bersama relawan yang lain secara rutin memberikan pembekalan pada mereka melalui berbagai kegiatan seperti belajar membuat pin, kreasi flanel, membuat bros, dsb. Bahkan tak jarang, mereka juga diberikan kegiatan penguatan seperti motivation training dan outbound.

KPAY rutin menyelenggarakan kegiatannya seminggu sekali. Ini menyesuaikan dengan tempat yang bisa digunakan. Untuk setiap kegiatan, Bunda Suti meminjam area sebuah sekolah alam di Kota Palembang setiap hari Minggu. Terkait dengan tujuan, kegiatan belajar ketrampilan diselenggarakan agar para anak yatim bisa memiliki ketrampilan yang bisa menjadi modal bagi mereka suatu hari kelak.

Bagi Bunda Suti, apa yang ia lakukan hanya sebagai wujud panggilan hatinya untuk melakukan sesuatu bagi sesama. Justru dengan kondisinya sebagai single parent itulah ia ingin agar anaknya bisa melihat bahwa keterbatasan tidak mengahalangi seseorang untuk berbagi dengan orang lain di sekitarnya. “Apa yang saya lakukan ini semata-mata untuk memberikan teladan bagi ketiga anak saya agar mereka tau bahwa hidup itu untuk berbagi, bagaimanapun kondisi kita,” tutur

 Sumber :  http://www.kickandy.com/hope/profile/read/bunda-suti-herni.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer