Waria bernama Abdul alias Anggi itu gagah menggenggam mikrofon, sementara tangan kirinya memegang bendera salah satu elemen demonstran.
"Kalau BBM naik, saya akan sedot (menyebut nama sejumlah petinggi Republik, DPR, dan Jawa Barat)!" teriak Anggi, yang langsung disambut gelegar tawa dan teriakan histeris para demonstran.
Abdul, eh Anggi, mengatakan jika harga BBM bersubsidi naik maka kaum waria seperti dirinya termasuk golongan yang paling menerima dampak pahitnya. "Coba pikirin lagi, dong. Saya ini ngamen keliling, ngamen susah. Karena nggak ada uang saya terpaksa seperti ini," ujarnya usai berorasi.
Berbaur dengan massa gabungan buruh dan mahasiswa, sepanjang aksi Anggi dengan bersemangat terus meneriakkan yel-yel "BBM Naik, SBY Turun!"
Massa demonstran berasal dari berbagai elemen, seperti Serikat Pekerja Nasional, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, GMNI, dan Forum Kota. "Jika SBY jadi menaikkan BBM akan kami sweeping kantor Partai Demokrat Jawa Barat," ancam seorang orator aksi yang mewakili kelompok buruh.
Demonstran juga menuntut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan keluar dari kantornya. Polisi anti huru-hara dari Pengendalian Massa Polrestabes Bandung yang berada di lokasi demonstrasi menggelar pengamanan ketat, mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/300271-saat-waria-bandung-demo-tolak-bbm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar