Sersan Robert Bales yang membantai 16 orang di Afganistan mengaku tidak ingat apa yang telah dilakukannya. Menurut para pengacaranya, Bales saat ini sedang dalam kondisi syok berat.
"Klien kami ingat apa yang terjadi pada malam sebelumnya, juga pada malam setelahnya. Namun dia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi di antaranya," kata John Henry Browne, salah satu pengacara Bales, diberitakan CNN, Selasa 20 maret 2012.
Browne juga menegaskan bahwa kliennya tidak sedang mabuk saat kejadian. Dia mengatakan, Bales saat ini mengkhawatirkan keamanan kawan-kawannya dan citra satuannya di Afganistan.
Menurut saksi mata, Bales pada pekan lalu menyambangi rumah-rumah warga di Kandahar dan tiba-tiba melepaskan tembakan. Aksinya itu menewaskan 16 orang, di antaranya wanita dan anak-anak.
Saat ini dia ditahan di penjara militer Fort Leavenworth, Kansas, setelah sebelumnya dilarikan ke Kuwait. Vonis atasnya diperkirakan akan dijatuhkan pada pekan ini.
Istri Bales, Karilyn Bales, menyebut kejadian yang dialami suaminya sebagai tragedi mengerikan. Dia juga belum bersedia memberi komentar lebih jauh dan minta diberi privasi.
"Keluarga kami hanya memperoleh sedikit informasi dari berita yang beredar di media. Apa yang mereka laporkan benar-benar tidak sesuai dengan karakter suami yang saya kenal dan saya cintai," tegas Karilyn dalam sebuah pernyataan kemarin.
"Klien kami ingat apa yang terjadi pada malam sebelumnya, juga pada malam setelahnya. Namun dia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi di antaranya," kata John Henry Browne, salah satu pengacara Bales, diberitakan CNN, Selasa 20 maret 2012.
Browne juga menegaskan bahwa kliennya tidak sedang mabuk saat kejadian. Dia mengatakan, Bales saat ini mengkhawatirkan keamanan kawan-kawannya dan citra satuannya di Afganistan.
Menurut saksi mata, Bales pada pekan lalu menyambangi rumah-rumah warga di Kandahar dan tiba-tiba melepaskan tembakan. Aksinya itu menewaskan 16 orang, di antaranya wanita dan anak-anak.
Saat ini dia ditahan di penjara militer Fort Leavenworth, Kansas, setelah sebelumnya dilarikan ke Kuwait. Vonis atasnya diperkirakan akan dijatuhkan pada pekan ini.
Istri Bales, Karilyn Bales, menyebut kejadian yang dialami suaminya sebagai tragedi mengerikan. Dia juga belum bersedia memberi komentar lebih jauh dan minta diberi privasi.
"Keluarga kami hanya memperoleh sedikit informasi dari berita yang beredar di media. Apa yang mereka laporkan benar-benar tidak sesuai dengan karakter suami yang saya kenal dan saya cintai," tegas Karilyn dalam sebuah pernyataan kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar