
Administrasi Oseanografi dan Atmosfer Amerika Serikat atau NOAA melaporkan, badai matahari itu akan bergerak hampir 1.400 mil per jam dan terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat. Ledakan yang bergerak cepat akan menimbulkan gerakan proton sangat energik atau dikenal sebagai peristiwa partikel surya energik.
Sementara itu, jumlah radiasi yang mencapai bumi pun telah meningkat hingga mencapai tingkat S3, meski diharapkan akan mulai menurun segera. Ada kekhawatiran radiasi tersebut bisa menyebabkan terganggunya komunikasi satelit, memengaruhi astronot di Stasiun Sace Internasional, serta sistem GPS. Untuk mencegah hal itu, pesawat cenderung mengalihkan penerbangan dengan lintang yang lebih rendah.
Kedatangan badai matahari juga kemungkinkan besar bisa mengintensifkan penampilan Cahaya Utara. Semalam dan malam sebelumnya, langit selatan hingga sejauh Irlandia disuguhi tampilan aurora menyilaukan. Malam ini, NOAA juga memprediksi bahwa aurora akan dapat dilihat di Amerika Serikat, New England, New York, dan Pacific Northwest.(BOG,TGDaily)
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Sumber : http://www.klikmaya.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar